Cileungsi (Lokapalanews.com) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau salah satu rumah subsidi untuk guru di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Jawa Barat, Selasa (25/3).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti serta Seskab Teddy Indra Wijaya turut melakukan prosesi serah terima kunci rumah subsidi untuk guru. Program ini mencakup distribusi rumah bersubsidi di delapan kota di Indonesia, antara lain Banda Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura, dengan akad massal yang digelar serentak.
Dalam sambutannya, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa penyaluran rumah subsidi ini merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada para guru, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Kabinet Merah Putih.
“Saya baru saja melaporkan kepada Bapak Presiden mengenai rencana ini sekitar sepuluh hari lalu. Kami berupaya memastikan program rumah subsidi bagi guru dapat direalisasikan dalam skala besar, mengingat masih banyak tenaga pendidik yang termasuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ungkap Maruarar.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, serta pemangku kepentingan lain untuk memastikan penyediaan hunian yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui Program 3 Juta Rumah. Program ini menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) agar guru yang belum memiliki tempat tinggal dapat segera memperoleh rumah sendiri.
“Dukungan dari Mendikdasmen, BPS (Badan Pusat Statistik), Gubernur Jawa Barat, serta arahan langsung dari Presiden sangat berperan dalam kelancaran program ini. Kami memastikan penerima manfaat adalah mereka yang benar-benar membutuhkan, dengan kualitas bangunan yang terjamin,” tambahnya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti turut mengapresiasi upaya Kementerian PKP dalam merealisasikan program ini.
“Kami berterima kasih atas inisiatif luar biasa ini. Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan dari Seskab serta berbagai pihak lainnya, kesejahteraan guru dapat lebih diperhatikan,” ujarnya.
Abdul Mu’ti berharap program perumahan ini dapat meningkatkan kesejahteraan guru sekaligus mendorong semangat mereka dalam mengajar.
“Dengan adanya hunian yang layak, kami optimistis para guru akan semakin termotivasi dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Serah terima kunci rumah dilakukan secara simbolis oleh Seskab Teddy Indra Wijaya, Menteri PKP Maruarar Sirait, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, serta Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu kepada enam perwakilan penerima manfaat.
Salah satu penerima manfaat, Ade Purwanto (45 tahun), yang berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia di SMAN 8 Bekasi, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan rumah subsidi ini.
“Lokasi rumah ini sangat strategis dan memberikan banyak keuntungan, termasuk menghemat biaya hidup. Bangunannya kokoh, fasilitasnya memadai, dan lingkungan yang nyaman membuat kami merasa tenang tinggal di sini. Dengan adanya program ini, saya dan keluarga akhirnya bisa memiliki rumah sendiri tanpa harus mengontrak lagi,” ujarnya.
Program ini menargetkan penyediaan rumah subsidi bagi 20 ribu keluarga guru di seluruh Indonesia. Data penerima manfaat dikumpulkan dan diverifikasi oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Di Perumahan Pesona Kahuripan 10 sendiri, terdapat 1.504 unit rumah subsidi dari total 1.855 unit yang tersedia, dengan tipe rumah 30/60 yang dilengkapi fasilitas umum seperti tempat ibadah dan taman bermain. *R105