Ekbis  

Investasi Lampaui Rp 206 Triliun, Industri Agro Serap Lebih dari 9 Juta Tenaga Kerja

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jakarta (Lokapalanews.com) – Industri agro di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat, menjadikannya salah satu sektor utama dalam mendorong perekonomian nasional. Dengan investasi yang melampaui Rp 206,3 triliun, sektor ini mampu menyerap lebih dari 9,37 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa dukungan regulasi yang kondusif dan investasi yang terus meningkat menjadi faktor utama dalam perkembangan industri agro. “Kami optimis sektor ini akan semakin tumbuh dan berdaya saing di pasar global. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar domestik yang besar yang harus dioptimalkan oleh industri dalam negeri, termasuk sektor agro,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/3).

Kontribusi Industri Agro terhadap PDB
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri agro mencatat pertumbuhan sebesar 5,20 persen dan berkontribusi sebesar 8,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2024. Sektor ini juga menjadi bagian dari industri pengolahan non-migas yang menyumbang hingga 51,81 persen terhadap total PDB Indonesia.

“Industri agro bukan hanya menggerakkan perekonomian, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 9,37 juta orang. Ini menunjukkan bahwa sektor ini turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah,” jelas Agus.

Beberapa subsektor unggulan dalam industri agro meliputi industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur.

Tantangan dan Strategi Pengembangan Industri Agro
Meskipun mencatat pertumbuhan yang positif, industri agro masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim. “Untuk itu, diperlukan kebijakan yang adaptif dan penerapan inovasi teknologi agar industri agro dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan,” tambah Agus.

Dukungan pemerintah, keberlanjutan investasi, serta peningkatan daya saing menjadi kunci utama agar industri agro tetap mampu menghadapi dinamika global.

Kinerja Perdagangan dan Investasi
Dari sisi perdagangan internasional, industri agro Indonesia mencatat neraca perdagangan yang positif dengan nilai ekspor mencapai USD67,08 miliar dan volume 67,07 juta ton pada tahun 2024. Sektor makanan dan minuman olahan menjadi penyumbang terbesar dengan nilai ekspor mencapai USD41,4 miliar.

Sementara itu, realisasi investasi di sektor agro juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan total investasi mencapai Rp206,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp126 triliun berasal dari modal asing dan Rp80,4 triliun dari modal dalam negeri.

“Capaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan dunia usaha terhadap prospek jangka panjang industri agro di Indonesia,” kata Agus.

Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Menteri Perindustrian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan industri agro. “Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memastikan industri agro terus tumbuh, berdaya saing tinggi, dan mampu beradaptasi dengan tantangan global yang terus berkembang,” pungkasnya. *R104

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.