Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi penggunaan aspal Buton guna mencapai swasembada aspal nasional. Untuk itu, melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam di bawah Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kemenperin telah menerbitkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton pada tahun 2024.
Aspal Buton merupakan sumber daya alam yang terdiri dari bitumen dan batuan kapur, khususnya ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023, Indonesia memiliki sumber daya aspal Buton sebesar 576,87 juta ton dengan cadangan mencapai 218,87 juta ton.
“Aspal Buton merupakan aset strategis nasional yang dapat meningkatkan kualitas aspal serta menggantikan aspal minyak,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataan resminya, Minggu (30/3).
Saat ini, Indonesia memiliki 34 pabrik pengolahan aspal Buton yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, dengan kapasitas produksi total 1,5 juta ton atau setara 324 ribu ton aspal minyak. Produk yang dihasilkan meliputi B5/20, B50/30, CPHMA, Pracampur, dan ekstraksi murni.
Namun, Direktur Jenderal IKFT Kemenperin, Taufiek Bawazier, mengungkapkan bahwa tingkat pemanfaatan aspal Buton masih rendah, di mana dalam empat tahun terakhir belum pernah mencapai 15 persen. Untuk itu, Kemenperin telah menetapkan visi dalam peta jalan hilirisasi, yakni menjadikan aspal Buton sebagai penyedia utama dalam swasembada aspal nasional 2030.
Peta jalan ini mencakup tiga misi utama, yaitu meningkatkan utilisasi industri aspal Buton dengan standar kualitas, mengembangkan industri aspal murni, serta membangun ekosistem industri aspal berbasis ramah lingkungan.
Sebagai langkah nyata, pada 2024 Kemenperin telah mendorong partisipasi industri aspal Buton dalam berbagai forum bisnis, meninjau ulang regulasi dan standar nasional, serta berkoordinasi dengan berbagai kementerian terkait pendanaan dan teknologi ekstraksi. Dengan langkah ini, Kemenperin optimistis industri aspal Buton dapat tumbuh lebih kuat, mengurangi impor, dan meningkatkan daya saing nasional. *R104
