Banjarbaru (Lokapalanews.com) – Gelombang penangkapan besar-besaran menyapu Kalimantan Selatan, dengan aparat kepolisian berhasil meringkus 135 individu yang diduga kuat terlibat dalam praktik premanisme yang meresahkan masyarakat luas. Operasi terpadu dengan sandi “Sikat 1 Intan” yang digencarkan oleh Polda Kalimantan Selatan ini menyasar seluruh wilayah hukumnya, mencakup 13 kabupaten dan kota.
Dalam operasi yang membuahkan hasil signifikan ini, selain ratusan terduga pelaku, petugas juga berhasil mengamankan sejumlah besar barang bukti yang diyakini berkaitan erat dengan aktivitas ilegal para preman tersebut. Langkah tegas ini merupakan respons cepat pihak kepolisian terhadap keluhan masyarakat yang semakin resah dengan maraknya aksi pemerasan, pungutan liar, dan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok preman.
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, secara langsung menyampaikan komitmennya dalam memberantas habis segala bentuk premanisme yang mengganggu ketenteraman dan keamanan masyarakat. Ia menegaskan bahwa operasi ini difokuskan pada praktik-praktik premanisme yang secara nyata merugikan dan menciptakan rasa tidak nyaman di tengah-tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Kapolda menjelaskan bahwa sasaran utama dari operasi ini adalah kelompok-kelompok yang melakukan pungutan liar secara ilegal, individu-individu yang kerap mabuk-mabukan dan mengganggu ketertiban umum, serta segala bentuk aktivitas premanisme lainnya yang dapat menghambat aktivitas masyarakat sehari-hari.
Dampak negatif dari aksi premanisme ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat secara langsung, tetapi juga dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas perekonomian di wilayah Kalimantan Selatan. Rasa tidak aman yang ditimbulkan oleh keberadaan preman dapat menghambat aktivitas bisnis dan investasi, yang pada akhirnya merugikan pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, Kapolda menegaskan bahwa pihaknya akan terus menerus melakukan upaya pemberantasan premanisme hingga tuntas. Tujuannya jelas, yaitu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Kalimantan Selatan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memberikan kepastian dan rasa aman bagi para investor yang ingin mengembangkan bisnisnya di wilayah tersebut.
Aparat kepolisian dalam operasi ini bertindak cepat dan berhasil mengamankan sebagian besar terduga pelaku premanisme bahkan sebelum mereka sempat melancarkan aksinya. Keberhasilan ini menunjukkan kesigapan dan strategi yang efektif dari tim kepolisian dalam memberantas kejahatan jalanan.
Kapolda berharap bahwa operasi “Sikat 1 Intan” ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, yaitu terciptanya rasa aman dan tenang di tengah-tengah masyarakat. Dengan situasi yang kondusif, diharapkan masyarakat dapat beraktivitas tanpa rasa khawatir dan para investor pun semakin yakin untuk menanamkan modalnya di Kalimantan Selatan.
Komitmen kuat Kapolda dalam memberantas premanisme juga telah disampaikan kepada seluruh jajaran kepolisian di tingkat resor (Polres). Instruksi tegas diberikan agar setiap Polres dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam mencegah terjadinya aksi premanisme di wilayah hukum masing-masing. Upaya pencegahan ini dianggap krusial untuk memutus mata rantai premanisme sejak dini.
Dengan penangkapan 135 tersangka dan pengamanan sejumlah besar barang bukti, operasi “Sikat 1 Intan” Polda Kalimantan Selatan ini menjadi bukti nyata keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas premanisme. Masyarakat pun menyambut baik langkah tegas ini dan berharap agar operasi serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan demi menciptakan Kalimantan Selatan yang bebas dari ancaman premanisme. *105
