Iklan Berganti

Kemenperin Genjot Rendang Payakumbuh Mendunia, Ini Strateginya

Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggencarkan strategi untuk memajukan industri rendang, kuliner khas Indonesia yang telah mendunia. Langkah ini diwujudkan melalui berbagai program dan dukungan, terutama di sentra produksi rendang seperti Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Kemenperin melihat potensi besar industri rendang dalam menggerakkan perekonomian daerah dan nasional. Kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci utama dalam upaya pengembangan ini.

Payakumbuh, yang dikenal sebagai “The City of Rendang,” menjadi fokus perhatian. Pemerintah kota setempat dinilai memiliki komitmen kuat untuk menjadikan rendang sebagai ikon ekonomi lokal, bahkan berupaya menjadikannya bagian dari konsumsi jamaah haji Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan bahwa rendang memiliki peran strategis dalam program Indonesia Spice Up the World (ISUTW). Program ini bertujuan meningkatkan ekspor bumbu dan makanan olahan Indonesia serta memperluas jaringan restoran Indonesia di mancanegara.

“Dengan keunggulannya yang otentik dan berbasis rempah, rendang sangat potensial dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional,” ujar Reni saat peresmian Gedung Fasilitas Produksi IKM Rendang Gadih di Payakumbuh.

Pemerintah Kota Payakumbuh membangun ekosistem industri rendang yang kuat melalui pengembangan sentra IKM. Sentra ini dilengkapi fasilitas produksi bersama, pusat edukasi, dan inovasi melalui program School of Rendang yang mengajarkan teknik memasak rendang autentik dan standar keamanan pangan global.

Meskipun demikian, Reni mengakui adanya tantangan dalam pengembangan IKM rendang, seperti ketersediaan bahan baku, adopsi teknologi produksi, standardisasi keamanan pangan, serta sarana produksi dan higienitas tenaga kerja.

Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah menjalankan berbagai program untuk mengatasi tantangan tersebut. Program-program tersebut meliputi revitalisasi sentra IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan, fasilitasi sertifikasi keamanan pangan (HACCP dan SNI), peningkatan kualitas kemasan, perluasan akses pasar, dan akselerasi bisnis melalui program Indonesia Food Innovation (IFI).

“Dengan berbagai program ini, IKM rendang diharapkan dapat meningkatkan potensi, kapasitas, dan kualitasnya agar mampu bersaing di pasar lokal dan global,” jelas Reni.

Salah satu contoh sukses adalah IKM Rendang Gadih (PT Gadih Minang Anugrah) di Payakumbuh. IKM ini memproduksi rendang kemasan siap saji dan bumbu siap masak dengan berbagai varian produk tanpa bahan pengawet. Peresmian gedung baru fasilitas produksi menjadi tonggak penting transformasi IKM ini menjadi industri manufaktur modern yang higienis.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kemenperin, Bayu Fajar Nugroho, menambahkan bahwa Rendang Gadih terus meningkatkan kemampuannya melalui berbagai sertifikasi dan telah memiliki kapasitas produksi hingga 4 ton per bulan. IKM ini juga aktif mengikuti berbagai program dan fasilitasi dari Ditjen IKMA.

Direktur Utama PT Gadih Minang Anugerah, Dedy Syandera Putera, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga perusahaannya dapat meraih berbagai penghargaan nasional. *R104

Lokapalanews.com hadir sebagai salah satu media daring terpercaya di Indonesia dengan informasi tajam, terpercaya, mencerahkan!