Jakarta – Energy Academy kembali menggelar pelatihan daring mengenai penanganan bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S) untuk keempat kalinya. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan para pekerja yang berpotensi terpapar gas beracun tersebut.
Program pelatihan ini secara khusus dirancang untuk para profesional di sektor minyak dan gas (migas) serta industri lain yang memiliki risiko paparan H2S. Gas H2S dikenal sangat berbahaya dan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius bahkan kematian pada konsentrasi tinggi.
Selama pelatihan, para peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek penting terkait H2S. Materi yang disampaikan mencakup metode deteksi dini kebocoran atau keberadaan gas H2S di lingkungan kerja.
Selain itu, pelatihan juga membekali peserta dengan pengetahuan dan prosedur manajemen keadaan darurat yang efektif. Hal ini meliputi langkah-langkah evakuasi yang aman dan tindakan pertolongan pertama jika terjadi insiden paparan gas.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan perangkat keselamatan lainnya juga menjadi fokus utama dalam pelatihan ini. Peserta akan mempelajari jenis-jenis APD yang sesuai, cara penggunaan yang benar, serta pemeliharaannya.
Untuk memastikan pemahaman yang komprehensif, sesi pelatihan tidak hanya berfokus pada teori. Energy Academy juga menyertakan simulasi skenario darurat yang interaktif. Melalui simulasi ini, peserta dapat mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi yang terkontrol.
Dengan penyelenggaraan pelatihan ini secara berkelanjutan, Energy Academy menunjukkan komitmennya dalam mendukung terciptanya budaya keselamatan kerja yang lebih kuat di berbagai sektor industri. Peningkatan kesadaran dan keahlian pekerja diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan akibat paparan gas H2S.
Energy Academy sendiri merupakan lembaga pelatihan bersertifikasi yang memiliki fokus pada pengembangan kompetensi di sektor pertambangan, migas, dan lingkungan. Lembaga ini didukung oleh tim instruktur yang berpengalaman di bidangnya.
Kurikulum pelatihan yang disusun oleh Energy Academy juga disesuaikan dengan standar nasional dan internasional yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para lulusan pelatihan memiliki kompetensi yang relevan dan diakui.
Melalui berbagai program pelatihannya, termasuk pelatihan penanganan bahaya gas H2S ini, Energy Academy berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang andal dan memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja profesional.
Selain itu, Energy Academy juga turut berkontribusi dalam mewujudkan praktik industri yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Keselamatan kerja merupakan aspek krusial dalam operasional industri, dan pelatihan yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya insiden yang merugikan. *R105