BBTF Diharapkan Jadi Event MICE Terbesar di Kawasan Asia

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri BBTF 2023 di Westin Nusa Dua, Sabtu (17/6)

Badung (Lokapalanews.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan event Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) Bali Beyond Travel Fair (BBTF) menjadi event terbesar di kawasan Asia sehingga mampu menarik lebih banyak buyers dan sellers dari berbagai negara.

Menparekraf Sandiaga Uno seusai menghadiri BBTF 2023 di Westin Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/6) menjelaskan pelaksanaan BBTF ke-9 tahun ini yang diinisiasi oleh ASITA Bali merupakan salah satu upaya pemulihan pariwisata Bali pascapandemi COVID-19 dengan menarik lebih banyak buyers dan sellers terlibat dalam acara tersebut.

Menparekraf Sandiaga Uno menginginkan Bali Beyond Travel Fair (BBTF) menjadi event MICE terbesar di kawasan Asia sehingga mampu menarik lebih banyak buyers dan sellers dari berbagai negara, hal tersebut Menparekraf sampaikan saat menghadiri BBTF 2023 di Westin Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/6).

“Terima kasih BBTF tahun ini jauh lebih besar dan bisa menarik lebih dari 350 buyers dari 51 negara, dan 230 sellers dari 5 negara dimana selain Indonesia, ada China, Malaysia, Amerika, dan Italia yang berpartisipasi. Semoga tahun depan bisa ditingkatkan dan menjadi event terbesar di kawasan Asia,” ujarnya.

Hal itu, kata Menparekraf Sandiaga, akan mampu menguatkan posisi Indonesia sebagai pemimpin yang fokus kepada kebangkitan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis budaya yang bermartabat selain juga BBTF dinilai mampu mendorong potensi MICE di tanah air.

“Sehingga nantinya kita bisa mendapatkan respons yang positif untuk mendorong pencapaian target kita tahun ini sebesar 8,5 juta wisatawan mancanegara, tahun depan target batas atas kita mencapai 14,3 juta wisatawan. Dan harapan kita di 2024 juga mampu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru,” katanya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan BBTF mengangkat tema tentang hubungan kualitas dan wisata berkelanjutan yang diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai hub bagi destinasi-destinasi lain di Tanah Air.

“Ini adalah event yang diselenggarakan bagi para pemangku kepentingan khususnya para pelaku pariwisata di Bali. Kami mendukung tahun depan BBTF dibuat event yang lebih besar. Kami di sini sangat berharap dukungan yang besar baik pemerintah maupun stakeholder pariwisata lainnya sehingga bali bisa menjadi hub dan jadi melting pot untuk Indonesia,” katanya.

Selain itu, Menparekraf Sandiaga juga menanggapi pemerintah Indonesia yang menghentikan sementara kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) untuk 159 negara. Hal itu, diyakini Sandiaga tidak akan menurunkan minat wisatawan untuk datang ke Indonesia, khususnya Bali.

“Dari 159 negara ini kontribusinya kepada angka kunjungan wisman sangat rendah. Jadi saat ini sedang kita suspend dan akan di-review kebijakan tersebut. Sehingga sebagian wisatawan bisa menggunakan kebijakan Visa on Arrival (VoA) atau E-Visa yang nantinya akan difasilitasi. Targetnya kita bisa menarik lebih banyak wisman yang berkualitas dan berkelanjutan, itu harapan kami,” ujarnya.

Menparekraf Sandiaga juga menekankan selama COVID-19 program Bebas Visa Kunjungan ini dihentikan karena dunia sedang berada di masa pandemi. Namun dengan telah dibuka kembali border pada tahun lalu dan tahun ini kunjungan mulai meningkat, pemerintah segera meninjau ulang kebijakan yang lebih tepat.

“Karena dengan VoA yang kita harapkan itu sudah menampung lebih dari 80 persen wisatawan yang datang dan sisanya mereka berkunjung menggunakan proses E-Visa. Kita ingin mengarah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan serta peningkatan kunjungan serta lama tinggal wisman sehingga memberikan dampak pada ekonomi lokal, sementara untuk para wisatawan yang berulah akan ditindak tegas dengan hukum yang berlaku,” katanya. *