Menparekraf Promosikan Potensi Desa Wisata lewat Buku “Introducing Indonesia to The World”

Menparekraf Sandiaga Uno menandatangani buku "Introducing Indonesia to The World" di Penerbit Pohon Cahaya, Yogyakarta, Minggu (6/10).

Yogyakarta (Lokapalanews.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mempromosikan potensi parekraf desa-desa wisata yang ada di Indonesia melalui buku “Introducing Indonesia to The World”.

Menparekraf Sandiaga dalam bedah buku “Introducing Indonesia to The World” di Penerbit Pohon Cahaya, Yogyakarta, Minggu (6/10), mengatakan buku ini menceritakan perjalanannya berkeliling ke desa-desa wisata yang ada di Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya potensi parekraf yang sangat kaya dan patut dipromosikan melalui berbagai media, salah satunya lewat buku terbitan Pohon Cahaya ini.

“Indonesia kita memiliki banyak keberagaman dan di buku ini mengupas semua (potensi desa wisata). Mulai dari desa wisata berbasis adat budaya, desa wisata berbasis (pemandangan) alam, pantai, gunung, danau, sungai, persawahan; desa wisata berbasis kuliner; desa wisata berbasis edukasi, konservasi dan lain sebagainya,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, desa-desa yang terangkum dalam buku ini baru sebagian kecil saja, sebab ada 6.016 desa wisata di Indonesia. Maka selain menjadi media promosi, Sandiaga berharap buku ini mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lain untuk menggali parekraf yang ada di daerahnya.

“Kita memiliki 6.016 desa wisata yang berjejaring dalam jaringan desa wisata dan ini adalah produk wisata yang luar biasa yang bisa mendunia dan mampu menciptakan banyak lapangan kerja,” katanya.

Sementara itu, General Manajer Penerbit Pohon Cahaya, Sasongko Iswandaru, menyampaikan terima kasih pada Menparekraf Sandiaga yang telah melibatkan pihaknya dalam memproduksi buku ‘Introducing Indonesia to The World’. Menurutnya, upaya membukukan perjalanan kerja semacam ini sangat bermanfaat bagi sektor pariwisata, sekaligus sebagai gerakan literasi, di mana minat baca di Indonesia masih relatif rendah.

“Apa yang dilakukan Mas Menteri ini menjadi semangat tersendiri bagi kami untuk terus bergerak dan memperjuangkan literasi di tengah masyarakat,” ujar Sasongko. *ris