Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menandatangani Komitmen Bersama Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi, Senin (28/4), di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya sistematis membangun budaya antikorupsi di dunia pendidikan nasional.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menegaskan, pendidikan antikorupsi harus menjadi bagian utama dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Integritas harus menjadi dasar pertumbuhan kapasitas generasi muda. Ini bukan sekedar tambahan, tapi kebutuhan mendesak,” tegas Brian.
Kemdiktisaintek menyatakan dukungan penuh terhadap rencana KPK menjadikan Pendidikan Antikorupsi sebagai Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) di seluruh perguruan tinggi.
Brian menambahkan, penanaman budaya antikorupsi membutuhkan kolaborasi erat dan konsistensi kerja dari seluruh pemangku kepentingan.
Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, mengapresiasi komitmen Kemdiktisaintek. Ia menilai, dunia pendidikan adalah benteng utama pencegahan korupsi sejak dini.
“Kami yakin pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan Indonesia yang bersih dan berintegritas,” ujar Ibnu.
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menyebut, Pendidikan Antikorupsi harus menyasar mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga pimpinan perguruan tinggi.
“Kami siap memfasilitasi bagi pelatihan dosen, agar mereka mampu mengajarkan nilai antikorupsi secara efektif di ruang kuliah,” jelas Wawan.
Selain Pendidikan Antikorupsi, Kemdiktisaintek dan KPK membuka peluang kerja sama dalam kampanye antikorupsi dan hibah penelitian guna memperkuat integritas budaya.
Penandatanganan Komitmen Bersama ini menegaskan keseriusan kedua lembaga dalam mencetak generasi emas Indonesia yang bersih, jujur, dan berdaya saing global. *R101
