Rektor Unwar kembali Kukuhkan Dua Guru Besar Tetap

Unwar kembali mengukuhkan dua guru besar, Selasa (18/7). Dari kiri ke kanan, Prof. Dr. I Made Sara, S.E., M.P., Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., dan Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, MSi.

Denpasar (Lokapalanews.com) – Universitas Warmadewa ( Unwar) kembali mengukuhkan dua (2) orang Guru Besar Tetap, Selasa (18/7) di Ruang Widya Sabha Uttama, kampus setempat. Dengan demikian, kini Unwar memiliki 20 orang Guru Besar Tetap. Hal tersebut menunjukkan keseriusan Unwar dalam mencapai visi berdaya saing global pada 2034.

Dua guru besar yang dikukuhkan yaitu Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si., merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Tanah dan Prof. Dr. I Made Sara, S.E., MP., Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi.

Pengukuhan Guru Besar dilakukan langsung Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP. Pada pengukuhan ini, Prof. Yohanes membawakan Orasi Ilmiah berjudul “Agen Pembenah Tanah Berbasis Biochar dan Kompos”. Sedangkan, Prof. Sara membawakan Orasi Ilmiah berjudul “Gerakan Ekonomi Hijau Dalam Persimpangan Pembangunan Berkelanjutan Antara Kepentingan Desa Adat dengan Ekspansi Pariwisata di Bali”.

Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, MSi., pada kesempatan tersebut menyampaikan harapan agar ke depan dosen-dosen Unwar bisa mengikuti jejaknya untuk mengurus guru besar. Oleh karena itu mereka diharapkan supaya lebih semangat lagi menjalankan aktivitas Tri Dharma-nya. Karena hal tersebut akan menjadi persyaratan dalam mengurus guru besar.

“Saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan sesama dosen di Warmadewa dan seluruh civitas akademika di Universitas Warmadewa yang telah mendukung saya selama ini, sehingga Warmadewa ke depan akan lebih jaya lagi. Kepada keluarga saya mengucapkan terimakasih karena dukungan dan motivasi mereka saya bisa berdiri disini sekarang menjadi guru besar, ” kata Prof. Yohanes.

Hal senada disampaikan Prof. Dr. I Made Sara, SE., MP. Ia mengatakan dengan dikukuhkan dirinya dan Prof. Yohanes sebagai guru besar tetap di Unwar akan menjadi pemicu bagi dosen yang sudah memiliki gelar doktor untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang Guru Besar Tetap Unwar. Sebab, semakin banyak lahir guru besar tetap akan menjadi fundamen bagi prodi, fakultas, bahkan universitas menuju Unwar yang unggul.

“Apalagi, persaingan dalam merebut dunia kerja saat ini semakin ketat. Sehingga, Unwar harus terus membangun SDM sesuai dengan tuntutan cita-cita Unwar menuju unggul. Sebab, tanpa SDM yang unggul, mustahil untuk mencapai cita-cita Unwar yang unggul, ” kata Prof. Sara.

Oleh karena itu, Prof. Sara mengajak para dosen terutama yang bergelar doktor untuk menyatukan langkah dan barisan untuk membangun SDM Unwar yang berkualitas. Sehingga, cita-cita Unwar yang luhur, yaitu menjadikan manusia yang unggul dan berguna bagi Nusa dan Bangsa bisa tercapai.

Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., menyampaikan dengan pengukuhan dua guru besar di Unwar ini mampu semakin bersaing di nasional maupun internasional.

Termasuk juga, lanjut dia, hasil penelitian dan juga publikasi bakal terindeks internasional. Pihaknya juga mendorong, para dosen Unwar yang telah memiliki persyaratan agar segera meraih guru besar.

“Guru besar merupakan jabatan bergengsi dan paling tinggi bagi dosen. Untuk itu saya harap dengan lahirnya guru-guru besar lainnya, mampu mewujudkan visi Unwar unggul dan berdaya saing internasional dapat diraih dalam jangka waktu yang tidak lama,” kata Prof. Pandit.

Sementara Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengucapkan selamat kepada dua guru besar yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Warmadewa. Pihaknya menilai capain ini adalah capaian yang membanggakan bagi Universitas Warmadewa dan penanda proses akademik Unwar bejalan dengan baik serta meningkatnya SDM baik dari sisi akademik maupun jabatan.

Wisnumurti juga berharap agar dosen-dosen lain segera menyusul, agar mampu meraih jabatan akademik tertinggi. Tak cukup sampai di sini, dirinya yakin pada tahun 2023 ini akan ada tambahan-tambahan profesor baru di bidang ilmu lain.

“Prediksi saya, akan ada dua profesor baru pada akhir tahun 2023 nanti. Astungkara bisa kita wujudkan, sehingga 2023 kita bisa memiliki 22 guru besar,” pungkasnya. 

Perwakilan LLDikti Wilayah VIII, Drs. I Made Gunawan Swarnaya, M.AP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan profesor bukan hanya penting dan berharga bagi Universitas Warmadewa, tetapi juga penting peranannya bagi bangsa dan negara untuk mencerdaskan masyarakat, serta mendesiminasikan pikiran, ide, temuan dan inovasi untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Pihaknya berharap pengukuhan Guru Besar hari ini juga dapat menginspirasi para akademisi yang lain untuk segera menjadi Guru Besar.

“Berdasarkan data PDDikti per 12 Juli 2023, terdata sebanyak 118 Lektor Kepala di Universitas Warmadewa. Dengan banyaknya Lektor Kepala yang kita miliki, artinya kita punya potensi untuk menambah profesor dalam jumlah yang cukup besar. Semoga semua Guru Besar atau profesor di Universitas Warmadewa terus mampu berkarya dengan produktif, dan semakin berdaya saing nasional atau internasional dengan terus menanamkan, memupuk, dan menjaga kematangan jiwa dan integritas, baik sebagai pendidik, peneliti, ataupun insan personal di masyarakat,” ucapnya. *L-002