Jakarta (Lokapalanews.com) – Indonesia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2023, mengutamakan dialog dalam penyelesaian isu Myanmar.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, selama hampir tujuh bulan masa keketuaan di ASEAN, Indonesia telah melakukan 110 pendekatan (engagements) dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmarbaik melalui pertemuan secara langsung, virtual, maupun pembicaraan telepon.
“Saya pun telah bertemu langsung baik dengan menlu yang ditunjuk NUG (Pemerintah Persatuan Nasional) maupun menlu SAC (Dewan Administrasi Negara) Myanmar dalam beberapa kali kesempatan,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/7).
Pendekatan juga dilakukan Indonesia melalui kantor utusan khusus ASEAN dengan organisasi perlawanan etnis (EROs), wakil-wakil politik, serta organisasi masyarakat sipil di Myanmar.
Menurut Retno, pendekatan yang intensif dan inklusif merupakan kunci untuk membangun kepercayaan, mendengarkan posisi masing-masing pihak, menjembatani perbedaan, mendorong deeskalasi kekerasan, mendorong dialog inklusif, serta mengajak semua pihak untuk membantu dan mendukung pemberian bantuan kemanusiaan.
“Engagements bukan merupakan tujuan namun merupakan alat untuk mencapai tujuan yaitu dialog inklusif untuk mencapai perdamaian yang tahan lama,” ujar Retno, dilansir InfoPublik.
Setelah membangun pendekatan dengan semua pihak, kata dia, kini tiba waktunya bagi ASEAN untuk mendorong dialog inklusif nasional di Myanmar. *