banner

KTT Ke-43 ASEAN Siap Digelar

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta.

Jakarta (Lokapalanews.com) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 di Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI ,Teuku Faizasyah, mengatakan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN dikelola oleh panitia nasional yang terdiri dari kementerian/lembaga terkait.

Hal tersebut disampailan Faizasyah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/7/2023).

“Artinya ini adalah gawe besar (Indonesia). KTT melibatkan semua kementerian dan lembaga yang tujuannya untuk menyukseskan acara tersebut,” kata Faizasyah.

Di antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.

Kemlu dan Kementerian Komunikasi dan Informatika disebutnya termasuk di antara kementerian/lembaga yang mendapat penugasan di bidang tersebut.

“Selain itu, Kemlu juga bertanggung jawab pada aspek substansi dan teman-teman di Ditjen Kerja Sama ASEAN sudah bekerja keras untuk memastikan dalam KTT ini ada capaian substantif yang bisa betul-betul merefleksikan keketuaan kita pada 2023,” tutur Faizasyah.

Berbeda dengan KTT ke-42 di Labuan Bajo yang diselenggarakan pada Mei lalu, KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada September mendatang tidak hanya diikuti oleh para pemimpin negara anggota organisasi regional tersebut, tetapi juga para kepala negara/pemerintahan dari negara-negara mitra ASEAN.

ASEAN memiliki 12 mitra wicara, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, China, Uni Eropa, Inggris dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

ASEAN juga memiliki hubungan dengan mitra-mitra wicara sektoral, yakni Pakistan, Norwegia, Swiss, dan Turki serta mitra wicara pembangunan dengan Jerman.

Selain melalui mekanisme kerja sama ASEAN+1 dengan masing-masing mitra wicara, ASEAN menjalin kerja sama melalui mekanisme seperti ASEAN Plus Three (APT) dengan Jepang, Korea Selatan dan China; East Asia Summit (EAS) dengan 18 negara peserta; dan ASEAN Regional Forum (ARF) dengan 27 negara peserta.

Selama KTT mendatang di antaranya akan dibahas perkembangan dan penguatan kerja sama ASEAN dengan para mitra eksternal.

Indonesia memastikan akan mengawal capaian-capaian tiga pilar utama dalam Keketuaannya di ASEAN 2023.

Pilar pertama yakni ASEAN Matters, Indonesia telah menyiapkan visi besar ASEAN 2045 serta proses pembahasan rancangan Deklarasi Pemimpin ASEAN untuk penguatan kapasitas dan efektivitas institusional ASEAN.

Pada pilar kedua, Epicentrum of Growth, telah dibahas pula sejumlah prioritas seperti penguatan arsitektur kesehatan melalui One Health Initiative, penguatan ketahanan pangan dan penguatan ketahanan energi, termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Komitmen penggunaan mata uang negara ASEAN dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran di kawasan juga telah disepakati untuk memperkuat stabilitas keuangan kawasan.

Sementara pada pilar ketiga, yakni implementasi, Indonesia menekankan penguatan kerja sama konkret AOIP berdasarkan prinsip inklusivitas, kerja sama ekonomi, dan ekonomi pembangunan. Untuk itu, Indonesia akan menyelenggarakan flagship event yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum.

Melalui tema Keketuaan ASEAN yaitu: “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat ASEAN. *

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.