Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyerukan aksi nyata dunia Islam untuk membela Palestina, bukan sekadar resolusi, dalam forum parlemen OKI.
Presiden Prabowo Subianto, dalam pidatonya di Konferensi Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-19, menekankan perlunya tindakan konkret untuk membantu rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa resolusi saja tidak cukup, dan dunia Islam harus bersatu untuk memberikan dukungan yang nyata.
“Rakyat Palestina terlalu lama menjadi korban. Mereka membutuhkan keberpihakan, tindakan yang nyata,” tegas Prabowo di hadapan para delegasi dari 38 negara anggota PUIC, Rabu (14/5/2024).
Prabowo juga menyoroti pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik dan lembaga negara yang kuat sebagai fondasi ketahanan negara. Ia mengajak negara-negara anggota OKI untuk mengesampingkan perbedaan dan fokus pada persatuan umat Islam.
“Marilah kita atasi perbedaan dan kecurigaan. Marilah kita lihat hal-hal yang lebih penting — keselamatan umat Islam dan masa depan peradaban Islam,” ujarnya.
Ia menyinggung tantangan besar yang dihadapi dunia Islam, termasuk kemiskinan, kelaparan, korupsi, dan ketimpangan pendidikan. Menurutnya, tema konferensi tahun ini, “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience,” sangat relevan.
Prabowo juga menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan sumber daya manusia. Ia mencontohkan Muhammad Al-Fatih sebagai simbol pemuda Islam yang memimpin dengan perpaduan iman, ilmu pengetahuan, dan visi masa depan.
Indonesia, kata Prabowo, akan terus mendukung perjuangan Palestina. “Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina. Perjuangan ini akan semakin kuat bila kita, dunia Islam, bisa bersatu,” katanya.
Presiden juga mengajak negara-negara anggota OKI untuk fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial. “Tidak ada negara miskin yang kuat. Untuk keluar dari kemiskinan, kita butuh pemerintahan yang bersih,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kekuatan umat Islam harus digunakan untuk membawa rahmat bagi semesta alam, bukan untuk dominasi. “Ajaran Islam adalah ajaran perdamaian, cinta kasih. Inilah esensi agama kita, dan inilah warisan yang harus kita hidupkan kembali,” pungkasnya.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Prabowo, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Presiden Parlemen Pantai Gading Adama Bictogo. *R104