Iklan Berganti

KIP-Kuliah Jadi Umpan: Jebakan Maut di Kampus Swasta!

I Made Suyasa

Hiruk pikuk persaingan di antara perguruan tinggi swasta (PTS) kian membara. Sayangnya, di tengah gemuruh promosi, terselip intrik kotor yang menggerogoti fondasi pendidikan. Alih-alih berlomba dalam mutu, sejumlah oknum justru lihai memainkan taktik penyesatan, menjanjikan “surga” akademik yang ternyata hanyalah fatamorgana.

Salah satu praktik paling memprihatinkan adalah eksploitasi program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah). Dengan pongahnya, PTS tertentu berani mengklaim “menyediakan kuota KIP” jauh sebelum ada penetapan dari Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) yang berada di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan. Ini adalah kebohongan telanjang, sebuah upaya menjerat calon mahasiswa dengan iming-iming kuliah gratis yang sumber dananya pun belum jelas. Tindakan ini bukan hanya mencoreng integritas institusi, tetapi juga menabur harapan palsu bagi generasi muda yang mendambakan pendidikan tinggi. Bayangkan kekecewaan mendalam yang akan mereka rasakan ketika janji manis itu menguap begitu saja.

Lebih memprihatinkan lagi, fenomena “pembajakan” mahasiswa antar-PTS yang dilakukan oknum. Hanya karena sakit hati atau kekecewaan, oknum-oknum ini tega memanfaatkan kedekatan dengan mantan mahasiswa untuk menarik mereka pindah. Mereka menyebarkan narasi negatif tentang institusi lama dan menjanjikan keindahan semu di tempat baru. Ini adalah pengkhianatan etika akademik yang paling hina. Alih-alih membangun reputasi melalui kualitas pengajaran dan riset, mereka memilih jalan pintas yang merusak ekosistem pendidikan secara keseluruhan. Tindakan ini tak ubahnya parasit yang menggerogoti kesehatan lembaga pendidikan.

Taktik-taktik kotor ini adalah noda hitam dalam dunia pendidikan tinggi. Mereka bukan hanya mencederai persaingan sehat, tetapi juga mengkhianati visi mulia pendidikan sebagai pilar peradaban. Pendidikan seharusnya menjadi ruang pembelajaran yang jujur, transparan, dan berorientasi pada pengembangan potensi mahasiswa, bukan arena pertarungan licik demi ambisi sesaat.

Baca juga:  KAI Giat Bersih Rel, Amankan Jalur KA

Sudah saatnya Kemendiktisaintek menunjukkan taringnya. Pengawasan ketat dan sanksi tanpa kompromi harus dijatuhkan kepada PTS yang terbukti bermain curang. Calon mahasiswa pun harus membekali diri dengan nalar kritis, menelisik setiap tawaran dengan seksama, dan tidak mudah terbuai janji-janji bombastis. Ingatlah, kualitas pendidikan jauh lebih berharga daripada embel-embel “gratis” yang ternyata palsu. Mari bersama-sama membersihkan dunia pendidikan tinggi dari praktik-praktik kotor ini, demi masa depan generasi yang lebih cerah dan berintegritas! *

Lokapalanews.com hadir sebagai salah satu media daring terpercaya di Indonesia dengan informasi tajam, terpercaya, mencerahkan!