Jakarta – Gelombang kecerdasan buatan (AI) kini tak terhindarkan menerjang lanskap pemasaran di Indonesia, mentransformasi strategi yang selama ini dianut. Data terbaru dari MMA Global Indonesia mengungkap fakta menarik: mayoritas pemasar di Tanah Air, tepatnya 38%, masih dalam tahap penjajakan dan eksperimen dengan teknologi AI. Sementara itu, barisan terdepan yang telah mengintegrasikan AI secara penuh baru mencapai 16%.
Menyadari betapa krusialnya tren AI ini bagi masa depan industri, dua institusi pendidikan terkemuka, BINUS University dan BINUS Business School, berkolaborasi dengan Marketing Enthusiast Community (MEC). Sinergi ini diwujudkan melalui MEC Meetup bertajuk “AI for Marketers”. Acara penting ini digelar, Jumat, 17 Mei 2025, tepat pukul 09.00 WIB, bertempat di kampus BINUS FX Sudirman yang strategis.
Langkah proaktif BINUS University dan BINUS Business School dalam mendukung acara ini merupakan wujud komitmen mendalam terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa. Tujuannya jelas, membekali para calon pemimpin masa depan dengan pemahaman mendalam tentang peran revolusioner AI dalam dunia pemasaran modern. Lebih dari itu, acara ini menjadi platform berharga untuk mempererat jalinan antara mahasiswa dan para profesional yang telah malang melintang di industri.
Sebagai institusi pendidikan yang teguh pada visinya untuk “Fostering and Empowering the Nation”, BINUS menempatkan MEC Meetup ini sebagai wadah esensial untuk berbagi wawasan praktis. Pengetahuan yang didapatkan diharapkan menjadi bekal berharga, mempersiapkan mahasiswa untuk meniti karier yang sukses di era digital yang kian kompetitif.
Sesi pembuka acara ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai perkembangan terkini dan implementasi AI dalam ranah pemasaran. Para peserta dibekali pemahaman tentang bagaimana AI mendongkrak efisiensi operasional, mempersonalisasi konten secara mendalam, hingga memperkuat strategi pertumbuhan bisnis berbasis data yang akurat. Diskusi yang digelar juga menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan besar di Indonesia telah memanfaatkan keunggulan kecerdasan buatan untuk semakin mendekatkan diri dengan para konsumen mereka.
Lebih dari sekadar transfer ilmu melalui talkshow, MEC Meetup juga membuka pintu bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara yang kompeten melalui sesi networking. Kesempatan emas ini dirancang untuk memperluas jaringan profesional mahasiswa, khususnya dalam ekosistem pemasaran yang didukung oleh teknologi canggih.
Pak Untung, seorang tokoh sentral sebagai Chief Marketing Officer BIENSI FESYENINDO yang menaungi merek-merek fesyen global seperti Charles & Keith dan Pedro, menyampaikan pandangan krusialnya mengenai integrasi AI dalam strategi pemasaran saat ini. Ia menegaskan AI bukan sekadar alat bantu, melainkan telah bertransformasi menjadi mitra strategis yang esensial dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang jauh lebih relevan dan memberikan dampak yang signifikan.”
Pandangan serupa digaungkan oleh Windaryatno, Vice President of Marketing & Growth LinkAja. Ia menegaskan bahwa adopsi AI bukanlah lagi sekadar opsi yang bisa dipertimbangkan, melainkan sebuah imperatif yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan di pasar yang semakin dinamis. “Data yang kami kumpulkan dan olah melalui kekuatan AI memungkinkan kami untuk mengambil keputusan yang jauh lebih cepat dan akurat, sehingga pada akhirnya kami mampu menghadirkan layanan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan setiap pengguna,” jelas Windaryatno dengan lugas.
Glenn Karela, CPM (Asia), yang merupakan Ketua sekaligus Founder Marketing Enthusiast Community (MEC), turut menyampaikan tujuan utama di balik penyelenggaraan acara yang inspiratif ini. “Melalui MEC Meetup ini, kami memiliki harapan besar agar para mahasiswa tidak hanya terpaku pada pemahaman teori semata. Lebih dari itu, kami ingin mereka mampu membangun koneksi yang nyata dan bermakna dengan para praktisi industri yang telah berpengalaman. Dengan demikian, mereka akan jauh lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang menanti di dunia kerja yang sesungguhnya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Perwakilan dari BINUS University, Aldridge Christian Seubelan, juga menyampaikan harapan positifnya terhadap dampak acara ini. “Kami di BINUS University memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong kolaborasi yang erat antara dunia akademisi dan industri. Tujuannya adalah agar para mahasiswa BINUS dapat bertransformasi menjadi talenta-talenta unggul yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pasar global saat ini, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika transformasi digital yang terus bergerak maju,” terang Aldridge dengan optimisme.
Dengan menghadirkan narasumber-narasumber kompeten yang memiliki pengalaman mendalam dari berbagai sektor industri, MEC Meetup: “AI for Marketers” diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan yang efektif. Jembatan yang menghubungkan teori-teori akademis yang dipelajari di bangku kuliah dengan aplikasi praktis yang diterapkan di lapangan. Inisiatif ini sejalan dengan misi mulia BINUS University dalam melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki daya saing tinggi di era digital yang penuh dengan peluang dan tantangan. *R103