Iklan Berganti
Ekbis  

Digital Marketing Hijau: Bisnis Lestari Lewat Konten Viral

Di tengah mendesaknya isu krisis iklim dan perubahan preferensi konsumen, strategi komunikasi yang cerdas dan bertanggung jawab menjadi krusial dalam mengarahkan dunia usaha menuju praktik yang berkelanjutan.

Jakarta – Di tengah mendesaknya isu krisis iklim dan perubahan preferensi konsumen, strategi komunikasi yang cerdas dan bertanggung jawab menjadi krusial dalam mengarahkan dunia usaha menuju praktik yang berkelanjutan.

Menyikapi tantangan zaman ini, inisiatif Green Skilling #19 yang diprakarsai oleh LindungiHutan menggelar diskusi strategis bertajuk “Optimalisasi Digital Marketing: Gabungan Kekuatan Viral Content, Copywriting, dan Platform Digital untuk Bisnis yang Berkelanjutan”. Kapan acara ini berlangsung?

Acara ini menghadirkan Harisenin, sebuah lembaga edutech yang fokus pada pengembangan talenta digital, untuk berbagi pengetahuan praktis dalam merancang konten digital yang tidak hanya menarik perhatian khalayak, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan sosial dan lingkungan yang penting. Siapa saja yang terlibat?

Dalam sesi yang penuh wawasan ini, para peserta diajak untuk memahami taktik menciptakan konten yang mampu menggerakkan audiens. Bagaimana caranya? Ini melibatkan penggabungan pendekatan kreatif, seperti bercerita (storytelling), penulisan naskah iklan (copywriting) berbasis empati, dan penyebaran melalui berbagai platform digital, dengan tujuan akhir membentuk pola konsumsi yang lebih peduli terhadap keberlanjutan.

Lebih dari sekadar memberikan edukasi teknis, kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha, khususnya bisnis yang mengedepankan nilai-nilai ESG (Environmental, Social, Governance), dalam memanfaatkan digital marketing sebagai instrumen perubahan. Mengapa ini penting? Pendekatan ini esensial dalam membangun citra merek yang tidak hanya unggul secara ekonomi, tetapi juga responsif terhadap krisis lingkungan secara lebih sistematis dan kolaboratif.

Melalui pengalaman Harisenin dalam merancang pelatihan berbasis teknologi, para peserta mempelajari penerapan teknik-teknik seperti AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan PAS (Problem, Agitate, Solution) dalam menciptakan konten kampanye. Mereka juga memahami bagaimana elemen emosional dalam narasi dapat memperkuat penyampaian pesan keberlanjutan. Apa saja tekniknya?

Studi kasus dan praktik langsung yang dibahas selama sesi memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengeksplorasi strategi kampanye yang relevan dengan konteks bisnis mereka, mulai dari usaha lokal, komunitas kreatif, hingga sektor pendidikan dan sosial. Di mana saja contohnya?

Sementara itu, LindungiHutan membagikan pelajaran berharga dari pengembangan platform digital yang selama ini mereka gunakan untuk mendorong partisipasi publik dalam aksi pelestarian lingkungan. Apa yang dipelajari dari LindungiHutan?

Melalui pendekatan yang mengedepankan transparansi dan teknologi, seperti sertifikat digital, kalkulator jejak karbon, dan sistem pelacakan pohon yang terintegrasi, platform ini membuka peluang baru bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dan mendapatkan informasi yang akurat dalam upaya konservasi hutan. Bagaimana platform ini bekerja?

Diskusi ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya membangun ekosistem kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pelaku bisnis, komunitas, lembaga pendidikan, dan generasi muda, dalam membentuk narasi keberlanjutan secara bersama-sama. Siapa saja pihak terkaitnya?

Dengan memanfaatkan kekuatan digital sebagai media edukasi dan advokasi, diharapkan akan tercipta perubahan pola pikir di kalangan masyarakat dan pelaku usaha. Perubahan ini diharapkan menanamkan pemahaman bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dapat berjalan seiring jika didukung oleh strategi komunikasi yang inklusif dan visioner. Apa harapannya?

Green Skilling 19 adalah bagian dari komitmen LindungiHutan dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan keempat mengenai pendidikan berkualitas dan tujuan ke-13 mengenai penanganan perubahan iklim. Program ini menjadi wadah pembelajaran lintas sektor yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam mempercepat transisi menuju masyarakat rendah karbon. Apa tujuannya?

Kegiatan ini diselenggarakan secara daring pada Rabu, 21 Mei 2025, dan terbuka bagi siapa saja yang tertarik untuk memperdalam pemahaman tentang digital marketing yang berorientasi pada dampak sosial dan lingkungan. Dengan menghadirkan perspektif dari para praktisi, pengembang platform, dan peserta dari berbagai latar belakang, Green Skilling terus berupaya menjadi katalisator penguatan kapasitas masyarakat menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Kapan dan bagaimana acaranya? *R101

Lokapalanews.com hadir sebagai salah satu media daring terpercaya di Indonesia dengan informasi tajam, terpercaya, mencerahkan!